PLERET (KR) - Warga Dusun Karet Desa dan Kecamatan Pleret Bantul, mempunyai cara tersendiri untuk mengenang 3 tahun atau seribu hari bencana alam gempa bumi. Selain ritual doa bersama, juga disertakan seni budaya dalam acara yang dikemas dalam ‘Umbul Donga dan Labuhan Kali Opak’.
”Karena gempa bumi yang terjadi 27 Mei 2006 lalu berpusat di sesar Sungai Opak, maka puncak acara ‘Umbul Donga dan Labuhan Kali Opak’ juga kami gelar persis di tengah-tengah Sungai Opak dengan melarung beberapa uba rampe. Diantaranya pisang, aneka jenis kembang dan ayam,” kata Penanggungjawab ‘Umbul Donga dan Labuhan Kali Opak’, Hendro Pleret SSn, Minggu (22/2) usai labuhan.
Dikatakan oleh Hendro Pleret, rangkaian upacara dimulai sejak Sabtu (21/2) malam dengan muqodaman dilanjutkan pergelaran karawitan Gadhung Mlathi. Jenis karawitan Gadhung Mlathi, dimainkan oleh para wiyaga dalam keadaan gelap, atau tanpa penerangan. Meski demikian, para wiyaga ini tak merasa kesulitan untuk menabuh gamelan karena, konon, mendapat tuntunan dari makhluk halus.
Sedangkan pada pagi harinya, Minggu (22/2) digelar karnaval budaya yang melibatkan seluruh warga dari masing-masing RT. Selain menampilkan potensi seni tradisi, masing-masing warga RT juga membawa gunungan dan aneka jenis hasil bumi untuk dibawa ke Sungai Opak. Disepanjang jalan yang dilalui peserta karnaval dipenuhi penonton yang datang dari Pleret dan sekitarnya.
Sesampainya di Kali Opak, dilakukan doa bersama dipimpin sesepuh dusun setempat. Sedangkan labuhan dilaksanakan di tengah Sungai Opak dengan menggunakan perahu gethek yang didayung oleh empat prajurit.”Acara ini selain sebagai ajang doa bersama, juga untuk memotivasi warga dalam kebersamaan membangun wilayah. Kami juga ingin mengembangkan potensi budaya yang ada di masyarakat yang ternyata cukup beragam,” kata Hendro Pleret.
sumber : kedaulatan rakyat
1 komentar:
parah banget.....
Posting Komentar