NGLIPAR (KR) - Beban yang dirasakan Wari (71) penduduk Pringsurat, Kedungkeris, Nglipar, Gunungkidul, cukup berat. Sebab sejak kelahiran anaknya yang bernama Yani (4), ia harus membiayai perawatan Yani yang saat berusia dua bulan hingga sekarang kepalanya semakin membesar.
Penghasilan dari bertani tak cukup untuk melanjutkan pengobatan secara rutin. Ny Wari kepada KR, Jumat (20/2) menuturkan, upaya pengobatan sebenarnya sudah dilakukan dengan melakukan perawatan di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Akan tetapi keterbatasan biaya membuat keluarga memilih membawa pulang ke rumah. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja masih sulit, apalagi membiayai pengobatan sampai selesai di rumah sakit. ”Setiap hari saya selalu berharap ada keajaiban yang bisa mengubah keadaan Yani. Mudah-mudahan ada pihak yang rela dan ikhlas memberikan uluran tangan, sehingga bisa melanjutkan pengobatan anak saya. Untuk membiayai kelahiran serta perawatan di rumah sakit beberapa waktu yang lalu saja, terpaksa menjual perabotan rumah tangga,” ucapnya. Dikisahkan Ny Wari, ketika Yani lahir, kondisinya normal. Namun saat usianya menginjak dua bulan, terjadi perubahan pada bentuk kepalanya, semakin lama bertambah besar. Ketiadaan biaya menjadi masalah utama untuk melakukan pengobatan dan perawatan. Kini ia hanya bisa pasrah meski tetap berupaya semampunya.
sumber : kedaulatan rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar