WONOSARI (KR) - Harga sejumlah bahan pokok yang sempat turun di akhir Januari lalu, memasuki Februari justru mengalami kenaikan. Seperti harga minyak goreng curah yang sempat turun hingga kisaran Rp 7 ribu, kini naik hingga Rp 8 ribu lebih per liter. Begitu pula gula pasir yang sebelumya sekitar Rp 5 ribu, kini naik menjadi Rp 6.800 per kilogram.
”Semua jenis beras juga mengalami kenaikan rata-rata Rp 100 tiap kilogramnya,” kata Sulis, seorang pedagang kebutuhan pokok di Wonosari kepada KR, Kamis (12/2). Kenaikan paling tinggi terjadi pada harga bawang merah dan lombok. Untuk harga lombok yang sebelumnya hanya Rp 15 ribu kini naik menjadi Rp 20 ribu tiap kilogramnya. Demikian pula untuk bawang merah, yang sebelumnya hanya Rp 7 ribu tiap kilogramnya kini naik menjadi Rp 10 ribu. Hampir seluruh harga sayuran juga mengalami kenaikan sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000. ”Baik beras maupun sayuran pasokannya tidak selancar biasanya,” kata beberapa pedagang di Pasar Wonosari.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan (Perindagkoptam) Gunungkidul Drs H Wagiran MM mengakui adanya kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok. Hal itu dipengaruhi antara lain karena hujan lebat yang terus menerus dalam beberapa hari terakhir. Hujan sangat mempengaruhi produksi sayur mayur sehingga petani kesulitan untuk memanen.
”Termasuk untuk transportasi juga terpengaruh cuaca, belum lagi harga suku cadang kendaraan tak ikut turun meski harga premium dan solar turun,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Supardi seorang pedagang kelontong di Wonosari. Menurutnya, hampir seluruh suku cadang hingga sekarang belum turun. Seperti harga aki yang biasanya Rp 500 ribu kini Rp 600 ribu. Demikian juga harga untuk semua jenis ban masih sangat tinggi sehingga mempengaruhi harga kebutuhan pokok.
sumber berita : kedaulatan rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar