Kamis, 24 April 2008

DUKUNG TAHUN KUNJUNGAN WISATA 2008 ; Disparbud Inventarisasi Potensi Wisata di Gunungkidul

Guna mendukung tahun kunjungan wisata 2008, jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunungkidul sudah melakukan ancang-ancang untuk menarik jumlah wisatawan sebanyak mungkin ke daerah ini. Jika selama ini yang menjadi primadona adalah objek wisata pantai, berbagai objek lainnya akan dipersiapkan dalam bentuk paket wisata baik wisata minat khusus, wisata alam, sejarah dan budaya. Kabupaten Gunungkidul yang merupakan wilayah perbukitan dan memiliki kawasan karst Gunungsewu, di dalamnya menyimpan potensi wisata seperti gua bawah tanah, sungai bawah tanah maupun wisata alam dan hutan. Namun potensi ini belum digarap secara optimal, sehingga belum mampu mendatangkan wisatawan minat khusus. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunungkidul Drs Sudodo MM ketika ditemui KR Senin (17/3). Adapun objek wisata alam yang bisa dikembangkan di antaranya Gua Paesan Tambakromo Ponjong, Gua Grubug dan Kali Suci, Semanu, Gua Lawa Ponjong dan beberapa gua lainnya. Sedangkan untuk kawasan hutan di antaranya Hutan Wanagama, Hutan Lindung di Pantai Wediombo, juga objek lainnya seperti upacara adat, cing-cinggoling, labuhan pantai selatan, rasulan dan lainnya. "Jika potensi ini dikemas pasti akan menarik wisatawan," kata Sudodo. Untuk objek wisata pantai mulai dari Pantai Ngrenehan, kawasan Baron sampai Sadeng yang pada 2007 lalu mampu memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 900 juta, masih perlu didorong lagi agar PAD bisa lebih besar, dengan melakukan pembenahan-pembenahan maupun penambahan fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Di samping itu juga perlu adanya upaya untuk menekan kebocoran baik dari dalam maupun dari luar dinas. Ada beberapa pantai yang segera dikembangkan di antaranya Pantai Sepanjang sebelah timur Pantai Kukup dan Pantai Ngandong sebelah barat Pantai Sundak. Di samping itu Disparbud Gunungkidul juga tengah menginventarisasi keberadaan potensi wisata alam, hutan, sejarah dan budaya termasuk desa wisata yang sudah mulai dibangkitkan sejak beberapa tahun lalu. Dari hasil inventarisasi tersebut akan segera dibuat paket untuk bisa dikunjungi wisatawan. Namun demikian karena objek wisata tersebut masih terkendala faktor infrastruktur terutama transportasi maka perlu adanya koordinasi dari dinas dan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan dan lainnya. Salah satu kawasan yang kini sedang digodok untuk menjadi paket wisata khusus di antaranya di Desa Bleberan Kecamatan Playen. Desa ini memiliki beberapa potensi wisata yang bisa dikembangkan karena memiliki Gua Rancang Kencono, Air Terjun Si Getuk, aliran Sungai Oyo dan juga mata air yang bisa dikembangkan untuk arena kolam renang, pemancingan dan wisata kuliner."Kami akan segera koordinasi dengan Pemerintah Desa Bleberan dan Kecamatan Playen untuk mewujudkan desa wisata di Bleberan," kata Drs Sudodo. Sudodo berharap untuk bisa mewujudkan desa wisata, hendaknya masyarakat setempat bisa memulai dengan mempersiapkan kawasan baik dengan melakukan pembenahan kawasan, pembuatan jalan dan perlunya kebersihan lingkungan, serta penataan kawasan. Karena desa wisata tidak bisa terwujud hanya mengandalkan dari dinas terkait, tukas Sudodo yang baru menjabat sebagai kepala Disparbud setengah bulan yang lalu.

Sumber berita Kedaulatan Rakyat

Tidak ada komentar: